Langsung ke konten utama

Lucy's Journey: Indonesian Youth Cultural Exchange Thailand

“The world is a book, and those who do not travel, read only one page”

So agreed with this quote by the way! J
Kadang kita perlu memperluas cakrawala kita dengan berani melangkah untuk melewati setiap kesulitan untuk menggapai apa yang kita dambakan. Terdengar klise, tetapi kalau takut berpetualang, kapan kita bisa mengenali dunia yang luas ini? The world is like a book, and your life is just a piece of paper. So, write your own amazing story to make an outstanding novel to read. Aku rasa hal ini terus membangkitkan semangatku untuk berani mencoba tanpa takut akan kegagalan. Jangan takut duluan! Karena ketika kamu tersesat, akan selalu ada jalan bagi mereka yang ingin bertanya.

Di tahun baru, sebagian besar orang berharap mendapat hal-hal baru sekaligus mewujudkan berbagai resolusi baru yang telah mereka rencanakan di tahun sebelumnya. And I think, 2017 has been a great breakthrough of my wonderful journey. Menjajaki bulan Januari pertama di tahun 2017, aku mendapat kesempatan luar biasa mengikuti sebuah program pertukaran pemuda di Thailand. Program ini namanya Indonesian Youth Cultural Exchange (IYCE), singkatnya kegiatan ini mengajak beberapa pemuda terpilih dari Indonesia untuk mengikuti pertukaran pemuda dan mempelajari budaya setempat (Thailand) sekaligus mengenalkan budaya yang kita miliki dari masing-masing provinsi. Wah, so excited ya. It seems so easy to join this program, but the fact is BIG NO. It is NOT EASY!

Banyak masalah dan kendala yang aku alami untuk bisa mengikuti kegiatan ini. Masalah klasik yang aku alami adalah DANA (yes, money rules everything man) untuk persiapan keberangkatan. Aku coba mengajukan proposal bantuan dana ke pihak kampus jurusan dan direktorat kampus pusat, tetapi hasilnya nihil. Mereka belum bisa mendukung kegiatan mahasiswa karena situasi kampus saat itu sedang dihadapi efisiensi anggaran dana. Well, sedih sudah pasti. Aku sempat putus asa karena tidak tahu harus kemana lagi untuk mencari dana. Personally, I am not a rich family so I can’t afford this program by myself. Akhirnya, aku memutuskan untuk mengajukan proposal sponsorship ke beberapa perusahaan lokal di Bali. Dengan berbekal sebundel proposal dibalut map merah dan mengenakan pakaian rapi bergaya business attire, aku pun memberanikan diri datang secara langsung dan mempresentasikan proposal kegiatan yang sudah kubuat kepada pihak perusahaan. Beberapa minggu kemudian, aku coba melakukan follow up proposal yang sudah aku ajukan. Satu per satu menjawab, “Maaf Dik, kami belum bisa memberikan bantuan dana. Semoga ada jalan lain Adik bisa mengikuti kegiatan ini”.

Praaaaaangggggg, aku sedih bukan kepalang. Perasaanku waktu itu ibarat piring yang jatuh kemudian terpecah belah. Deadline kegiatan sudah dekat dan aku masih berkutat dengan proposal dana. Belum lagi, passport belum dibuat. Sebenernya bisa saja sih aku buat passport duluan, cuma biayanya kagak tega ngeluarin wkwk.

Singkatnya, tidak menyerah di situ saja. Aku coba mengajukan proposal dana ke pemerintah kota di daerah kelahiranku (Aku lahir di kota Klungkung tetapi kuliah di kota Denpasar). Ya, Bupati di kotaku terdengar sangat mendukung anak-anak yang berprestasi. Dengan keberanian dan tekat yang bulat, aku datang ke kantor bupati dan meminta acara audensi agar bisa bertemu langsung dengan Bapak Bupati. Pertemuan pun dilakukan, dan Puji Tuhan, he said YES! Aku sangat bersyukur karena berbagai kesulitan yang aku alami, Tuhan selalu ada menolong kita asalkan kita tekun berusaha. Tidak ada yang bisa mengkhianati perjuangan, tetapi bukan berarti kamu bangga di titik itu dan tidak mau bertekun kembali. Always believe in miracle and keep the faith, but do not lose your effort. Stay positive too!

Walaupun beliau hanya memberikan dukungan dana 50%, tetapi pemberian itu sudah lebih dari cukup karena ada pihak-pihak lain yang juga bersedia mendukung kegiatanku melalui support dana. Dan akhirnya, here I am! Bisa berangkat pertama kalinya menginjak negeri gajah ini sungguh keajaiban luar biasa dari Tuhan. Selain mendapat pengalaman baru dan kawan baru, aku bisa membawa nama baik negaraku melalui kegiatan pertukaran budaya antarnegara di negeri Thailand ini. Satu hal yang aku pelajari, jangan pernah menyerah menghadapi sesuatu hal karena bagian permulaan memang chapter yang paling menyulitkan. Tetapi apabila kamu bisa melewati bagian tersulit itu, bagian-bagian selanjutnya akan bisa kamu luluhkan dengan mudah. Stay positive and motivated!

Cerita kegiatanku selama di Thailand bisa dilihat di postingan selanjutnya ya! J Luvvv yaaa….

 Me in Chiang Mai

Berfoto bersama di sebuah kuil yang aku lupa namanya (lol)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tes Psikologi Kraepelin

Kata tes berasal dari bahasa latin ‘Testum’ yaitu alat untuk mengukur tanah. Dalam bahasa Prancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk membedakan emas dan perak dari logam-logam yang lain. Lama kelamaan arti tes menjadi lebih umum. Menurut Elliot (1999) tes merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang tingkah laku atau hasil belajar siswa. Pengertian tes menurut Suryabrata (1993) adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan yang berdasar atas bagaimana testee menjawab. Anastasi (1997) mengemukakan bahwa esensi dari tes merupakan penentuan yang obyektif dan distandardisasikan terhadap sample tingkah laku. Pengertian tes menurut Chaplin (2001) yaitu sebarang pengukuran yang membuahkan data kuantitatif, seperti satu tes yang tidak dibakukan dan diterapkan dalam satu kelas di sekolah. Satu perangkat pertanyaan yang sudah dibakukan, yang dikenakan pada seseorang dengan tujuan untuk mengukur perolehan

Tips Fotografi Bagi Pemula

Haiiii guys. Welcome to maa blog. Sebelumnya aku pengen cerita dulu nih soal blog yang aku bikin ini. Engga apa kan ya kepo dikit wkwk Sebenernya aku udah nge-blog sejak jaman dodol dulu. Dodol ? Maksudku sudah bertahun-tahun lamanya dengan berbagai nama blog mulai dari blog buat game, film, dan yang lainnya haha.  Cuma baru kali ini bener-bener pengen niat serius ngeblog hahaha. Well here some tips for you guys for stunning photography. Just a disclaimer, tips ini buat para pemula fotografer ya (kayak aku wkwk). Ya aku juga baru-baru belajar fotografi sih, tapi untuk memulai menjadi fotografer engga harus kuliah fotografi dulu kok atau pun harus punya kamera kece buat memotret. Anyone can be anything, anyone can do anything too :). SO, here are those tips. 1.Always Capturing in RAW Format       Aturan pertama ketika kamu mensetting kameramu adalah atur dengan mode RAW. WHY??? Jadi pengaturan RAW ini bisa memudahkan kamu untuk mengedit gambar di waktu yang akan datang. Denga